Postingan

Teh Dini Hari

Gambar
Ritual ngeteh bagi saya masih menjadi hal yang sakral. Hal ini karena bukan saya memang dari awal suka teh, tapi lebih kepada meringankan keluhan. Saya sering sakit kepala jika pagi sebelum aktivitas tidak ngeteh dulu. Saya tidak tahu pasti apa penyebabnya, hal demikian saya rasakan beberapa bulan terakhir ini. Mungkin karena kurang olahraga dan bergerak, atau mungkin karena faktor lain. Jelasnya, hal itu yang membuat kebiasaan baru bagi keseharian saya saat ini. Kini teh menjadi minuman utama selain air putih, serta menjadi bahan basa-basi ketika bertandang ke rumah orang dan ditawari ingin minum apa. Bagi saya, saat ini teh bisa menggambarkan imege seseorang. orang akan menganggap bahwa seseorang yang suka teh mempunyai kepribadian yang lebih lembut, lebih toleran dan gampang di bodohi. ketimbang kopi misalnya, yang cenderung lebih keras, dan kuat dan berpendirian. Begitu juga orang melihat saya saat ini, mungkin adalah orang yang lembut, dan juga gampang dibodohi. Hehe. Padahal

Kuping Kiri

Gambar
Pernahkah kau berada pada satu kondisi dimana kau merasa bukan dirimu yang sebenarnya. Kau seperti 'disetir' oleh sesuatu entah ego, rasa malas, nafsu, atau apapun yang membuatmu tak kunjung mengerjakan sesuatu yang sebenarnya harus kau lakukan pada saat itu. Di mana kau ingin sekali melakukan hal-hal besar, tapi keinginanmu tak kunjung kau kejewantahkan lantaran ada 'sesuatu' yang menghalangimu itu. Di mana setiap waktu rasanya tak ada harganya hanya untuk melakukan hal-hal yang jika dihitung baik buruknya, lebih condong pada hal yang buruk, tak bermanfaat. Di mana setiap perbuatan baik yang akan kau lakukan, serasa ada saja hal yang membutamu mengurungkanmu untuk berbuat. Di mana kau sudah seperti seekor kerbau yang dicokok hidungnya oleh sang penggembala bernama hawa nafsu. Dimana saat kau mulai melakukan kebaikan pun, kau tak bisa terlepas dari bayang-bayang sang penggembala itu. Jika kau merasakannya, kau harus mulai belajar melawannya, jangan sampai s

Khawatir

Gambar
Pernahkah kau merasa selalu diberi semuanya tanpa merasa kau mengerjakan apa-apa? Pernahkah kau selalu mendapat kebaikan saat kau tidak sama sekali berbuat kebaikan. Malah sebaliknya, terus menerus melakukan keburukan? Pernahkah kau mendapatkan kebahagiaan tanpa pernah kau memberi kebahagiaan kepada yang lain? Atau pernahkah kau merasa bebas dalam ruang waktu yang sungguh sebenarnya sangat terbatas? Jika kau merasakan itu, kau patut khawatir, termasuk saya patut khawatir, karena itu tidak masuk dalam hukum sebab akibat, itu hal tidak biasa, itu adalah skenario yang disengaja. Namun mesti ada energi yang luar biasa dan tanpa batas untuk membuatnya terjadi. Dan kalau begitu, mestinya juga tidak akan sulit untuk membuatnya tiada dalam seketika.

Kecoak Mati Syahid

Gambar
Sekarang siapa yang tidak jijik dengan kecoak. Serangga kecil yang identik dengan tempat kotor ini memang selalu membuat orang merasa kesal jika mendapatinya sedang asyik berkeliaran di tempat-tempat sekitar kita. Biasanya, jika ada kecoak, pasti kita akan mengambil alat-alat yang ada disekitar, untuk segera mengusirnya sejauh mungkin dari tempat kita berada. Atau, kita balikan badannya agar dia mati. Sebab kecoak tidak akan bisa berbalik kembali dikarenakan tubuhnya yang terlalu pipih. Kecoak memang kita sering anggap serangga yang hina, serangga yang sering kali kita anggap sebagai bentuk ketidak bersihkan, kejorokan, dan ketidak terjagaan kesehatan tempat kita. Tapi taukah, bahwa ada kecoak yang mati syahid? Malam ini saya terbangun dengan kaget dan kesal karena mendapati kecoak yang rasanya sedari tadi berkeliaran di tempat tidur. Merambat-rambat entah telah menjelajahi seluruh badan saya. Intinya saya kesal. "Kecoak sialan." Saya menggerutu dalam hati, sambil refleks

Merindu

Gambar
Kali ini aku sangat ingin bertemu denganmu Bercengkrama layaknya seorang sahabat Ingin mencurahkan segala keluh dan mengutarakan seluruh kesah Tapi apakah bisa?   aku hanyalah seorang lalim Ketidak baikan adalah sahabatku selama ini Laranganmu adalah teman mainku setiap hari Dan kesia-siaan adalah tempat curhatku saat ini Aku sangat merindu seruanmu Mananti ajakanmu Menunggu kedatanganmu Dan sekarang aku mencarimu

Di balik kata

Gambar
Semua sudah tau tante, di balik retorika bahasa dan kata-katamu itu ada hal besar yang ingin kau capai. Hal yang sudah dari dulu ingin sekali kau raih, tapi apa daya, kau tidak pernah bisa merebutnya dari kami. Kalau tidak begitu, mana mungkin kau mau duduk bersama kami. Kau sudah terlalu jauh dengan kami, bukan hanya soal jarak, tapi juga level. dan kami yakin sebenarnya bukan suatu hal yang mudah bagimu untuk meluangkan waktu bersama kami, tapi kau benar-benar meniatkan untuk ini. Sudahlah tante, tidak usah lah kau mengelak dengan dalih "untuk kebaikan bersama". Kami semua sudah tau maksud dan tujuanmu dengan semua ini. Kami juga tau tatapan rendahmu terhadap kami. Sampai-sampai kau mau mengerjakan semuanya sendiri. Kau ragu dengan kemampuan kami. Kalau boleh jujur, sebenarnya kau bukan apa-apa kecuali sang perangkai kata ulung.  Kau hanya pintar menyusun rangkaian diksi dan menjadikannya sebuah perkataan yang sanggup meyakinkan orang. Tapi itu saja, tidak lebih, mungki

Di Bawah Pohon

Gambar
Saya tidak habis pikir tempat seperti ini bisa memberi pelajaran berharga. Di bawah pohon belimbing ini saya mencoba memaknainya sebagai proses menyejarah. Di saat orang lain sibuk dengan hal-hal formalitas, masuk -keluar jelas, retorika belajar-mengajar, mengerjakan-mengkoresi uas, bimbingan-membimbing skripsi, dan yang lainnya, orang-orang di sini malah santai bermalas ria, seakan tanpa beban hidup. Di zaman sekarang, masih ada orang seperti ini, yang duduk berjam-jam tanpa melakukan hal apapun yang produktif. Persis hanya nongkrong dan sekali-sekali melakukan beberapa hal yang tidak berfaedah. Curhat, ngegame, ceng-cengan , memikirkan hal aneh, adalah contoh dari banyak hal tidak bermanfaat yang biasa dilakukan. Yang jelas apapun yang dilakukan di sini memang tidak ada manfaanya. Orang-orang di tempat ini, sering kali  tidak  mengontrol kata-kata. Apa saja diucapkan. Tidak peduli akhlak, adab, maupun sopan santun. Serendah-rendahnya perkataan ada semua di sini. Jika orang baru