Postingan

Menampilkan postingan dari November, 2017

Di balik kata

Gambar
Semua sudah tau tante, di balik retorika bahasa dan kata-katamu itu ada hal besar yang ingin kau capai. Hal yang sudah dari dulu ingin sekali kau raih, tapi apa daya, kau tidak pernah bisa merebutnya dari kami. Kalau tidak begitu, mana mungkin kau mau duduk bersama kami. Kau sudah terlalu jauh dengan kami, bukan hanya soal jarak, tapi juga level. dan kami yakin sebenarnya bukan suatu hal yang mudah bagimu untuk meluangkan waktu bersama kami, tapi kau benar-benar meniatkan untuk ini. Sudahlah tante, tidak usah lah kau mengelak dengan dalih "untuk kebaikan bersama". Kami semua sudah tau maksud dan tujuanmu dengan semua ini. Kami juga tau tatapan rendahmu terhadap kami. Sampai-sampai kau mau mengerjakan semuanya sendiri. Kau ragu dengan kemampuan kami. Kalau boleh jujur, sebenarnya kau bukan apa-apa kecuali sang perangkai kata ulung.  Kau hanya pintar menyusun rangkaian diksi dan menjadikannya sebuah perkataan yang sanggup meyakinkan orang. Tapi itu saja, tidak lebih, mungki

Di Bawah Pohon

Gambar
Saya tidak habis pikir tempat seperti ini bisa memberi pelajaran berharga. Di bawah pohon belimbing ini saya mencoba memaknainya sebagai proses menyejarah. Di saat orang lain sibuk dengan hal-hal formalitas, masuk -keluar jelas, retorika belajar-mengajar, mengerjakan-mengkoresi uas, bimbingan-membimbing skripsi, dan yang lainnya, orang-orang di sini malah santai bermalas ria, seakan tanpa beban hidup. Di zaman sekarang, masih ada orang seperti ini, yang duduk berjam-jam tanpa melakukan hal apapun yang produktif. Persis hanya nongkrong dan sekali-sekali melakukan beberapa hal yang tidak berfaedah. Curhat, ngegame, ceng-cengan , memikirkan hal aneh, adalah contoh dari banyak hal tidak bermanfaat yang biasa dilakukan. Yang jelas apapun yang dilakukan di sini memang tidak ada manfaanya. Orang-orang di tempat ini, sering kali  tidak  mengontrol kata-kata. Apa saja diucapkan. Tidak peduli akhlak, adab, maupun sopan santun. Serendah-rendahnya perkataan ada semua di sini. Jika orang baru

Ngopi Lagi Bung

Gambar
Ah, kau terlalu sok tau bung. Argumenmu itu tak lebih baik dari mahasiswa semester satu yang baru membaca satu buku. Tapi gayamu sudah seperti tau segalanya. Kau mengatakan "gua tau semua", haha saya tertawa saja dalam hati. Perkataanmu itu lucu, lebih lucu dari pertunjukan standup comedy yang biasa saya tonton di tv. Mana ada orang tau banyak yang bilang kalau dia mengetahui segalanya, tidak ada. Justru saya yakin  kalau orang yang banyak tahu cenderung lebih diam dan tidak banyak bicara. Lagipula kalau boleh jujur, apa yang kau bicarakan itu tidak sama sekali mewakili sebagian kecil sekalipun dari apa yang saya ketahui tentang hal itu. Kau seperti orang kampung yang datang ke Monas, dan ketika pulang bercerita seolah sudah tau semunya tentang Jakarta. Kau masih membuat saya tertawa bung. Kau bilang "gua ini mau ngasih tau lu aja fren". Haha memang kau pikir kau ini ngasih tau siapa. Kau ngasih tau seseorang tentang suatu hal, yang orang tersebut menggeluti bi