Postingan

Menampilkan postingan dari Agustus, 2017

Sore yang menakjubkan

Gambar
memang begitu cantik sore itu. Saya sampai pangling ketika tiba-tiba saja kamu muncul di hadapan saya dengan senyum manismu itu. Setelah sekian lama, pertemuan di sore itu ibarat pelepas peluh dan dahaga yang sudah tidak lagi tertahankan. atau mungkin, seperti dalam ungkapan Sapardi Joko Darmono, pertemuan di sore itu bagai "hujan di bulan Juni", yang kedatangannya begitu ditunggu dan dinanti. Begitu kagetnya saya sore itu, ketika kamu datang tanpa permisi, yang tetiba saja mengundang kembali memori yang telah lalu. Kamu memang begitu cantik, ketika saya diam-diam menjelajahi matamu yang sedikit sayu, sambil berbasa-basi melontarkan beberapa pertanyaan kepadamu, dan kau menjawabnya. Suaramu bagitu khas, lembut dan amat pelan, begitu nyaman terdengar di telinga, sehingga saya  mencoba menghafal suaramu. Supaya jika wajahmu nanti hilang dalam ingatan, minimal saya akan tetap ingat suaramu. Ada satu hal yang tidak berubah darimu. yaitu tutur, sikap, dan gaya berbusan

Hegemoni Jomblo

Gambar
Saat ini semuanya serba jomblo. Orang-orang menyebut dirinya sebagai jomblo. Para pedagang memakai jomblo sebagai nama produknya. Serta, Jomblo juga telah menjadi nama jalan di beberapa tempat. Tukang cukur menciptakan sebuah potongan rambut gaya baru yang dinamainya potongan jomblo, yang dipakai oleh laki-laki di seluruh dunia, termasuk Agung Herkules, Once, Donald Trump, Sahru Khan, Limbad, bahkan Raja Salman tidak mau ketinggalan. Saat ini jomblo sudah menjadi komoditas. Para dokter spesialis telah menemukan penyakit jenis baru yang menjangkit manusia di muka bumi  ini, yaitu penyakit jomblo. ada juga tingkatannya, dari stadium 1, 2, 3, dan seterusnya sampai 75, dan yang terparah yaitu 'jomblo akut'. Petani juga tak mau kalah, hanya mau membajak sawah dengan sapi atau kerbau jomblo, serta dengan bibit padi bermerk jomblo hibrida. Di dunia maya, Jomblo  menjadi browser paling banyak di gunakan di dunia, menyingkirkan google, mozila, opera dan yahoo. Serta ada juga aplikas

Bagaimana dan Rasa

Gambar
Kebahagiaan, ternyata bukanlah tentang 'apa', tapi tentang 'bagaimana'. Bukanlah apa yang ada dan didapat, melainkan bagaimana menyikapi segala yang ada. Hal-hal kecil, jika disikapi dengan baik dan disyukuri, sudah pasti menjadi kebahagiaan. Sebaliknya hal-hal besar, bagus dan mewah jika dipandang dan disikapi dengan sempit dan selalu ingin lebih, sampai kapanpun tidak akan menjadi kebahagiaan. Kebahagiaan, juga ternyata juga bukan apa yang di lihat orang sebagai kebahagiaan, tapi kebahagiaan itu ada dalam diri, dan hanya bisa dirasakan oleh diri sendiri. Mungkin saja orang memandang bahwa Si A itu bahagia dengan segala yang didapat, tapi siapa yang tahu, yang merasakan bahagia atau tidak hanya Si A, mungkin saja dia tidak bahagia. Makanya salah jika mengukur kebahagiaan dari bagaimana orang memandang. Hal demikian saya rasakan beberapa hari yang lalu, waktu mengunjungi perpustakaan PP. Muhammadiyah di daerah Menteng. Tujuan saya ke sana yaitu untuk mencari sumber

Pernyataan dengan Sedikit Pertanyaan

Gambar
"Nak, sebenarnya jika boleh memilih, bapak lebih memilih hidup di zaman dulu, ketika Indonesia masyarakatnya masih bergantung sepenuhnya dengan hasil alam. Karena bapak rasa hidup di zaman itu tidak 'macam-macam', kerja secukupnya, santai, dan semua kebutuhan terpenuhi, lahir maupun batin.  Tidak seperti orang sekarang, yang kerja dengan tekanan, stress, dan apa-apa harus menuruti trend. Jadi nak, Orang Jawa pedalaman zaman dulu, kenapa banyak membuat candi yang megah-megah, itu karena mereka punya banyak waktu untuk membuatnya. Karena kegiatan mereka untuk memenuhi kebutuhan sehari-harinya hanya dengan bertani, sudah cukup.  Dan itu dilakukan  tidak sepanjang tahun, cukup beberapa bulan waktu tanam dan waktu panen saja. sisanya, ketika menunggu waktu panen atau jeda sesudah panen, itu waktu mereka untuk berkreativitas, membuat candi, patung, gerabah dan lain-lain, atau mungkin nongkrong, ngumpul, dan bersosialisasi. Ketika kondisinya seperti itu, bapak yakin seluruh keb