Di balik kata

Semua sudah tau tante, di balik retorika bahasa dan kata-katamu itu ada hal besar yang ingin kau capai. Hal yang sudah dari dulu ingin sekali kau raih, tapi apa daya, kau tidak pernah bisa merebutnya dari kami.

Kalau tidak begitu, mana mungkin kau mau duduk bersama kami. Kau sudah terlalu jauh dengan kami, bukan hanya soal jarak, tapi juga level. dan kami yakin sebenarnya bukan suatu hal yang mudah bagimu untuk meluangkan waktu bersama kami, tapi kau benar-benar meniatkan untuk ini.

Sudahlah tante, tidak usah lah kau mengelak dengan dalih "untuk kebaikan bersama". Kami semua sudah tau maksud dan tujuanmu dengan semua ini.

Kami juga tau tatapan rendahmu terhadap kami. Sampai-sampai kau mau mengerjakan semuanya sendiri. Kau ragu dengan kemampuan kami.

Kalau boleh jujur, sebenarnya kau bukan apa-apa kecuali sang perangkai kata ulung. 

Kau hanya pintar menyusun rangkaian diksi dan menjadikannya sebuah perkataan yang sanggup meyakinkan orang. Tapi itu saja, tidak lebih, mungkin hanya ditambah sedikit dengan mentalmu yang di buat-buat agar terlihat tangguh.

Tapi itu yang membuat kebanyakan orang yang melihatmu menganggap kau luar biasa, Menganggap kau terbaik dalam segala hal.

Kami sadar, kami terlalu ciut dalam hal ini. Kami sudah terlanjur dianggap orang tidak mempunyai pengaruh apa-apa mengenai hal ini. Tapi bukan berarti kami hanya akan terdiam. Justru kami akan membungkam kenagkuhanmu.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Berlalu Begitu Cepat

Teh Dini Hari

Kuping Kiri