Postingan

Menampilkan postingan dari November, 2012

Belajar Mencari Ide dan Menuangkannya dalam Tulisan

Gambar
  Menjadi seorang penulis merupakan sebuah pilihan,  seperti halnya Gol a gong, penulis buku ini yang menjadikan menulis sebagai jalan hidupnya, bermodal kesungguhan dan kerja keras, sampai Ia menjadi seperti sekarang ini. sudah sekitar 70-an buku yang ia tulis, dan diantaranya buku ini.   ketika ingin memulai menulis, masalah mendasar yang biasa dialami yaitu bagaimana cara mencari ide, dan menuangkannya menjadi sebuah  tulisan, hal tersebut menjadi semakin sulit ketika kita malas untuk mulai menulis. Buku ini akan membantu bagaimana cara mengatasi hal mendasar tersebut. dalam bentuk pengalaman-pengalaman gol a gong dalam proses menjadi seorang penulis sampai seperti sekarang ini. dibawakan dengan bahasa yang santai dan enak di baca, menjadikanya mudah dipahami. Sangat cocok untuk siapa saja yang ingin menjadi penulis, karna buku ini dapat memotifasi agar dapat memulai menulis, dan bahwa menulis itu mudah dan mengasyikkan.    

Hotel Bintang Seribu

Blarrrr…!!!! Guyuran air membangunkanku dari mimpi yang sedikit lebih indah dari kenyataan hidupku…penjual masakan padang itu mengomel-ngomel kepadaku dan anakku yang mungkin lagi mimpi indah…. “Maafkan saya pak, saya hanya numpang tidur”. Kataku sambil kuusap sisa air dimukaku dengan punggung tangan yang kotor ini. Anakku memandangku dengan wajah lugu --tidak mengerti….. “Sudah-sudah…pergi sanaa….!!!!!” Usir pedagang itu sambil megibas-ngibaskan tangannya tanda agar kami segera pergi. Aku pun pergi, anakku mengekor dibelakangku dengan wajah masih bingung, kasian anakku anak seumuran dia sudah merasakan pahitnya hidup. masa kecilnya terenggut oleh kemiskinan yang kami lami, dan mungkin masih banyak anak di negri ini yang nasibnya sama dengan putriku. kami perrgi tanpa tujuan. Betapa tidak, kami berdua hanya gelandangan yang hidup nomaden karna   tidak punya rumah. Tiap hari kami tidur dimana saja,---di halte bus, kolong jembatan, depan warung makan, di tumpukan sam

Cerita Panas

Gambar
Di sore hari di sebuah desa yang masih asrih dan masih banyak ditumbuhi pepohonan , ada seorang anak yang hendak  menginjak remaja, sedang terdiam di kursi kayu yang ada di teras rumahnya.  Disitulah tempat favorit  yang biasa dipakai untuk menghabiskan waktu luangnya, ditemani semilir angin sepoi yang membuat siapapun yang ada di situ akan betah berlama-lama  karenanya. Ocol namanya, Dia seorang yang agak pendiam, teman-teman mengenalnya sebagai  salah satu anak yang rajin dan cerdas, dan yang menjadi cirri khas dari ocol yaitu rambutnya yang hanya tumbuh di bagian depan atas kepalanya, tetapi karna dia mempunyai otak yang encer, jadi teman-temannya segan dengannya. Dalam diam, ocol sesekali melihat indahnya pohon-pohon besar yang sedang berbunga lebat dan sambil bergoyang-goyang karna tetiup angin. tiba-tiba tebersit dalam pikirannya ‘sesuatu’.  Tetapi sesuatu itu masih abstrak dalam pikirannya, dia memikirkan dan  terus memikirkan itu sampai dahinya mengernyit, hatinya galau

Ini Dunia Nyata

Di pagi buta, ketika matahari belum beranjak dari peraduanya, Qardun sudah sampai di pasar yang didalamnya terdapat penjual yang ingin mendagangkan hasil kebunnya dan pembeli yang membeli kebutuhan  hidup sehari-hari mereka, karna pasar itu adalah pasar satu-satunya. Ketika itu Qardun berniat ingin menjual hasil kebun miliknya yaitu singkong dan umbi-umbian. Baru saja sampai di pasar, Qardun langsung menggelar dagangannya disuatu lapak dipasar tersebut. Kontan saja, belum selesai Ia menggelar dagangannya, ada dua orang yang menghampiri lapaknya yang   akan membeli barang yang di jual oleh Qardun itu. Setelah beberapa saat, barang dagangan Qardun habis terjual. Qardun pun membereskan lapak tempat Ia jualan dan   bersiap-siap untuk pulang. Qardun berniat Dengan uang hasil jualannya tersebut ingin   memberikan oleh-oleh untuk keluarganya di rumah,. Qardun pergi ke tempat penjual kue yang ada di pasar tersebut. Ketika jalan beberapa langkah, Qardun melihat ada orang membawa g

Si Buta dari Rumah Hantu

Sampailah si buta di bandung, setelah sebelumnya Ia naik kapal fery dari bakauheni menuju merak, dan setelah itu naik mobil jurusan bandung. Hari itu Ia berniat kerumah saudaranya yang setelah sekian lama tidak bertemu karna Ia tinggal dirumah ayahnya di lampung. Setelah   Ia   turun dari mobil   yang di tumpanginya, sambil menggendong ransel dan tangan memegang tongkat, Ia berjalan menuju rumah kerabatnya. Tapi dalam hati ia kebingungan kearah mana rumah tempat Ia dilahirkan tersebut, dengan rasa kebingungan Ia hanya duduk di trotoar dengan wajah memelas. Singkat kata ada seorang   dermawan yang ingin menolongnya. Karna memang dari tadi si buta menampakkan wajahnya yang melasnya itu. “mau kemana kang??” Tanya pria tersebut kasihan. “kerumah saudara mas” “yuk   saya antar kerumah saudara mu” ajaknya sambil memegang tangan sibuta dan membangunkannya dari duduknya. “Emang rumah saudara   kamu dimana kang?” “Di bandung mas” “emang ini bandung mas” ketus pria tersebut.