Postingan

Menampilkan postingan dari Juli, 2017

Meracau Pujian

Gambar
Dalam momentum tertentu, menyenangkan hati orang dengan bersandiwara memang perlu juga dilakukan. Berkata rambutmu bagus, penampilanmu keren, atau kamu kurusan deh, dll, memang harus dikatakan pada momen dan kondisi yang menuntut itu harus dikatakan. Hal itu karena kebanyakan orang saat ini suka sekali dipuji, bahkan sampai pada haus pujian. Segala yang dilakukan dari A sampai Z dilakukannya agar mendapat pujian. Saya termasuk orang yang suka sekali memuji. Kalau dimintai pendapat saya tidak akan pernah berkata objektif. Jika orang menanyakan "bagus" atau "tidak", pasti akan berkata bagus. Karna merupakan hal yang sulit bagi saya untuk berkata "tidak bagus".  Meskipun hal yang dimaksud sebenarnya sangat tidak bagus dalam pandangan saya, paling mentok saya akan tetap berkata bagus, tapi dengan "alasan".  Di zaman sekarang, yang semua orang setiap detiknya update di media sosial, pesbuk, Instagram, Twitter, path, dll, saya rasa sebagian besar

Positif Saja Lah!

Anggap saja hal ini sebuah tempaan atau benturan, dan jadikan ajang untuk membentuk diri.  Seluruh ketidakberdayaan ini semoga mengkristal menjadi butir-butir pelajaran berharga tentang bagaimana seharusnya menjalani hidup.

Masih Menjadi Faktor

Gambar
detik ini, kamu masih menjadi satu-satunya yang membuat jantung saya berdetak lebih cepat dari biasanya, ketika mendengar atau melihat sesuatu apapun yang berhubungan denganmu. Kamu masih menjadi faktor yang menguji kepekaan indra saya ketika mendengar sesuatu apapun tentangmu, dan rasanya masih sangat responsif seperti dulu. Jika tidak salah, hal ini sudah berlangsung cukup lama, sejak saya mulai mengenalmu lebih dalam.   Sejak itu, sepertinya saya mulai "dikonstruk" olehmu supaya setiap apapun tentangmu, baik yang dilihat, didengar, maupun dirasa, telah membuat perubahan yang seketika dalam diri saya. Kamu telah berhasil menguasai beberapa hal penting dalam diri saya. Dan karna hal penting itu, membuat saya tidak mampu [atau mungkin lupa] bagaimana cara menguasai diri untuk setidaknya bisa menghindar dari hal ini. Saya tidak sanksi akan hal ini, kamu memang pantas akan hal itu. Serta tidak ada alasan apapun bagi saya untuk menyalahkanmu karena hal ini.  *Itu adalah potonga

Dialog Pagi Hari

Sampai sejauh ini, dari beberapa orang yang saya tanyai mengenai orang sepertimu, jawabannya sama: menyebalkan. Beberapa jawaban itu tak lantas membuat saya percaya, malah membuat saya berpikir ulang bahwa sebenarnya sama sekali tidak ada hal yang menyebalkan darimu, meski mungkin ada hal-hal spele yang rasanya ada dalam setiap orang. Selebihnya , kau adalah sosok yang baik, santun, dan menanangkan.  Jika dipikir lagi, orang yang menganggapmu menyebalkan adalah jauh tidak lebih baik darimu. Bahkan mereka tidak sama sekali memiliki apa yang orang-orang suka darimu, yaitu keanggunan sikap dan tuturmu. Jujur saja, rasanya kau adalah yang terbaik yang pernah saya temui, dan Saya termasuk orang yang beruntung bisa kenal lebih jauh dengan orang sepertimu.  Perkataan itu pasti dibilang terlalu berlebihan, tapi menurut saya itu fakta. Bahkan jika boleh jujur lagi, beberapa perkataanmu telah memberi perubahan berarti terhadap beberapa sikap saya yang tidak baik.  Bisa-bisanya