Ini Dunia Nyata
Di pagi buta, ketika matahari belum
beranjak dari peraduanya, Qardun sudah sampai di pasar yang didalamnya terdapat
penjual yang ingin mendagangkan hasil kebunnya dan pembeli yang membeli
kebutuhan hidup sehari-hari mereka,
karna pasar itu adalah pasar satu-satunya. Ketika itu Qardun berniat ingin
menjual hasil kebun miliknya yaitu singkong dan umbi-umbian.
Baru saja sampai di pasar, Qardun langsung menggelar dagangannya disuatu lapak dipasar tersebut. Kontan saja, belum selesai Ia menggelar dagangannya, ada dua orang yang menghampiri lapaknya yang akan membeli barang yang di jual oleh Qardun itu.
Setelah beberapa saat, barang dagangan Qardun habis terjual. Qardun pun membereskan lapak tempat Ia jualan dan bersiap-siap untuk pulang. Qardun berniat Dengan uang hasil jualannya tersebut ingin memberikan oleh-oleh untuk keluarganya di rumah,.
Qardun pergi ke tempat penjual kue yang ada di pasar tersebut. Ketika jalan beberapa langkah, Qardun melihat ada orang membawa gerobak yang penampilannya compang-camping, bajunya sobek-sobek meringis kesakitan karna jatuh bersama gerobaknya, dan Ia minta tolong kepada Qardun.
“pak…. Tolong pak….. “ orang itu minta tolong.
Qardun pura-puratidak melihatnya, dan tidak merespon sama sekali,
memandangnya sebelah mata.
“Pak…… tolong…. Sakit……….” Pinta
orang itu sambil meringis kesakitan.
Qardun hanya lewat didepan orang itu
dan tidak menolongnya. Qardun langsung bergegas menuju tempat pedagang kue yang
ada di tempat itu.
Setelah sampai ke pedagang kue yng
dituju, Qardun langsung membelinya untuk oleh-oleh kelarganya dirumah.
Selesai membeli kue, Qardun beranjak dari pasar itu untuk pulang menuju desa tempat Ia tinggal. Rumah Ia jauh berada di balik gunung yang tepat berada didepan pasar itu, dan itu di tempuhnya jalan kaki.
Beberapa saat berjalan, Qardun melihat ada orang dengan pakaian bagus, membawa barang banyak, dan kelihatan deperti orang kaya terjatuh dari kuda yang di tumpanginya, karna kuda kendaraan paling mewah pada saat itu.
Bergegaslah Qardun menghampiri orang yang jatuh tersebut dan menolongnya.
“Tidak apa-apa pak??”.. Tanya Qardun
sambil mengulurkan tangannya dan membangunkan orang itu..
“oh tidak apa-apa, tadi Cuma kepala
agak pusing dan terjatuh dari kuda”.. jawab orang itu.
“Dari mana pak??” Tanya Qardun
simpati.
“Tadi dari pasar membeli kebutuhan
keluarga” jawab orang itu.
Setelah beberapa saat berbincang,
orang kaya itu bergi dengan menunggang kudanya dan berterima kasih kepada
Qardun. Qardun pun melanjutkan perjalanan
pulang kerumahnya. Karna perjalan jauh, Ia merasan agak lelah berjalan terus,
ketika itu menemukan pohon mangga yang berbuah lebat dan beristirahatlah Ia di bawah pohon itu.
Qardun duduk di bawah pohon itu. Tak
beberapa lama, tempat disekitar pohon itu semuanya berubah, menjadi tempat yang
sangat indah, dibawahnya ada sungai-sungai mengalir, dan banyak pohon
buah-buahan yang buahnya lebat, pohonya redah dan tidak sukar untuk diambil.
Qardun heran, karna Ia belum pernah menemukan tempat seindah ini seumur hidupnya. Ia hanya sendirian tenpat itu, dan dia ketakutan. Di kejauhan Qardun melihan seseorang memakai baju pituh bersih sedang berjalan, bergegaslah Ia menghampiri orang tersebut. Setelah dekat dengan orang berbaju putih itu, Ia melihat muka orang itu yang bersih dan Ia merasa Ia pernah melihatnya sebelumnya. Setelah ia mengingat-ingat, ternya orang itu adalah orang yang ditemuinya ketika jatuh saat membawa gerobak…
“pak, tadi yang jatuh di pasar itu
yah”… Tanya Qardun
Orang itu hanya menganggukan kepala
dan tersenyum.
“Ini tempat apa pak,? Saya belum
pernah melihat tempat ini sebelumnya” Tanya Qardun penasaran.
Orang itu hanya tersenyum dan berkata
“ini adalah dunia nyata”. Orang itu langsung pergi tanpa berkata-kata lagi.
Qardun hanya diam melihat orang itu
pergi. Dan Ia semakin ketakutan, karna Ia sendirian dan tidak tahu kemana harus
pergi. Beberapa saat kemudian, Qardun melihat seseorang yang perutnya buncit,
lidahnya menjulur, dan mengenakan baju sobek-sobek. Qardun menghampiri orang
itu, dan Ia juga seperti pernah melihat orang itu, setelah mengingat-ingat,
ternyata orang itu adalah orang kaya yang di tolongnya waktu jatuh dari kuda.
“bapak yang waktu itu saya tolong
waktu itu kan!?? Tanyanya
“Iya….. dan ini adalah dunia nyata”
jawab orang itu dan langsung pergi tanpa kata-kata lagi dari hadapan Qardun Menemukan dua orang yang aneh di
tempat yang belum pernah ditemuinya, Qardun berpikir kalau ini bukan dunia
nyata. Karena dia penasaran, Ia berinisiatif untuk mengambil sesuatu yang ada disitu,
dan kebetulan di depannya ada pohon mangga yang buahnya lebat. Karna
buah-buahan di tempat itu pohonnya tidak tinggi dan tidak susah untuk mengambil
buahnya, Qardun langsung saja memetik mangga itu. Tetapi, ketika lagi memetik
mangga tersebut, ada satu buah mangga yang jatuh menimpa kepalanya, dan
langsung Ia tersadar dan bangun dari tidurnya.
Ternyata Qardun tadi ketiduran dan bermimipi, tetapi ketika Ia teradar ternyata Ia salah dalam menilai orang. Ia hanya menilai orang dari penampilan fisiknya.
Karangtengah, cilegon 2010
Komentar