Ngopi Lagi Bung

Ah, kau terlalu sok tau bung. Argumenmu itu tak lebih baik dari mahasiswa semester satu yang baru membaca satu buku. Tapi gayamu sudah seperti tau segalanya.

Kau mengatakan "gua tau semua", haha saya tertawa saja dalam hati. Perkataanmu itu lucu, lebih lucu dari pertunjukan standup comedy yang biasa saya tonton di tv.

Mana ada orang tau banyak yang bilang kalau dia mengetahui segalanya, tidak ada. Justru saya yakin  kalau orang yang banyak tahu cenderung lebih diam dan tidak banyak bicara.

Lagipula kalau boleh jujur, apa yang kau bicarakan itu tidak sama sekali mewakili sebagian kecil sekalipun dari apa yang saya ketahui tentang hal itu.

Kau seperti orang kampung yang datang ke Monas, dan ketika pulang bercerita seolah sudah tau semunya tentang Jakarta.

Kau masih membuat saya tertawa bung. Kau bilang "gua ini mau ngasih tau lu aja fren". Haha memang kau pikir kau ini ngasih tau siapa. Kau ngasih tau seseorang tentang suatu hal, yang orang tersebut menggeluti bidang yang kau bicarakan. Sedangkan kau tidak sama sekali belajar mengenai hal itu.

Hal itu sama saja menebar garam di lautan, atau sama saja dengan menyalakan lilin di tengah lapangan di tengah terik siang hari. Tidak berguna.

Sudah begitu, gayamu seperti seorang guru SD yang sedang mengajari muridnya. Memperjelas lagi dan lagi perkataanmu agar supaya saya mengerti maksukdmu. Haha hanya tertawa.

Saya paham bung, sebenarnya kau hanya butuh eksistensi. kau hanya butuh pengakuan dari saya kalau kau banyak tahu tentang segala hal. Karenanya, saya selalu mengiyakan saja setiap perkataanmu.

Lagipula mendebatpun pasti tidak akan menemui ujung pangkalnya. Karna tujuanmu bukan mencari kebanaran, tapi menunjukan pembenaran.

Kau pasti akan lebih menujukan kebodohanmu dengan terus menerus mencari pembenaran untuk pendapatmu yang salah.

Perkataanmu itu hanya cocok di lingkungan tongkrongan saja bung. Tidak akan bisa dipakai untuk berdiskusi di lungkungan akademik. Karena saya yakin, pasti hanya akan jadi bahan tertawaan.

Karenanya, lain kali kau hanya butuh mencari bahasan yang menarik, enak di dengar, dan seperti bahasan orang pintar, tidak perlu mencari kebenaran. Toh kawan-kawan akan melupakan perkataanmu setelah pulang ke kosan.

Saran saya, kau harus seduh kopi dan baca buku lagi bung.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Berlalu Begitu Cepat

Teh Dini Hari

Kuping Kiri