Dongeng hidup

'Terakhir untuk waktu yang lama'

Hari-hari yang menggalaukan. galau bukan karena cinta, galau bukan karena hal-hal yang berbau asmara. kagalauan ini dimulai pada malam kemarin, dua orang sahabat baik saya memberi tahu saya kalau mereka lulus tes beasiswa ke turki. saat pertama kali saya mendengar itu, hal yang pertama kali terpikir dalam benak saya adalah nasib saya disini. saya berpikir pasti mereka akan pergi jauh meninggalkan saya dengan kawan-kawan yang lain.
Saya sebagai sahabat baik mereka ketika pertama kali mendengar kabar itu, disamping merasa senang karena mereka akan dekat dengan cita-citanya, juga merasa sedih, karena sudah pasti saya tidak akan bertemu dengan mereka dalam waktu yang lama dan belum tahu akan sampai kapan kita tidak bertemu. yang pasti pertemuan kita tidak akan seperti dulu ketika masih bersama dalam satu kelas. katika masih bercanda bareng, main-main enggak jelas, dan yang pastiya hal-hal seperti itu tidak akan terlupakan sampai kapanpun.
Jika diibaratkan, saya mnegibaratkan mereka sebagai kupu-kupu yang terlalu cepet bermetamorfosis. disaan kawan-kawan sekoloninya masih terkurung oleh balutan kepompong, mereka sudah keluar dari kepompong dan sudah bisa mengepakkan sayap mereka untuk pergi ketempat yang mereka inginkan. hinggap kesana kemari dengan sayap yang mereka punya. tapi saya rasa kepompong-kepompong sekoloninya juga tidak berhenti bermetamorfosis. termasuk saya yang selalu mempercayai proses metamorfosis tersebut. dan yakin 1000000000000000 % kelak saya juga akan menjadi kupu-kupu dan mempunyai sayap, supaya bisa terbang bersama mereka.
Bayangan saya sudah terlalu jauh. Saya sudah mebayangkan sendiri ketika mereka nanti sudah berangkat ke Turki. Betapa sangat ridunya nanti kapada mereka yang berada di negri nun jauh disana. karena bagimanapun, mereka berdua adalah kawan yang selalu ada, baik dalam keadaan saya terpuruk ada Aziz yang selalu memberi motifasi agar kawannya ini selalau bisa bangkit. yah.. meskipun kadang sok bijak, tapi itu sangat bermanfaat dan kadang memang benar membuat saya bisa bangkit. teman saya yang satu lagi yaitu Farid, adalah pribadi yang supel yang gampang kenal dengan semua orang, dan sifatnya seakan tau kondisi psikologis seseorang, tau bagaimana memperlakukan orang ketika lagi sedih, marah, senang. saya  nyaman dengannya dan karena rasa aman itulah saya bisa bersahabat baik dengannya sampai sampai sekarang.
Saya tidak tau pasti sampai kapan saya tidak bertemu dengan mereka, yang pasti mereka pernah mengatakan bahwa mereka akan pulang dua tahun sekali ke Indonesia. berarti saya harus menunggu watu dua tahun lamanya untuk bisa bertemu lagi dengannya. dan hari-hari ini dan seterusnya mungkin mereka sedang mengurusi berkas-berkas yang diperlukan. padahal hari-hari ini seharusnya sangat penting bagi saya, karena seenggaknya untuk waktu kita ketemu sebelum mereka berangkat dalam waktu yang lama.
Tadi malam,  alhamdulillah saya bisa bertemu bersama mereka, meski sebentar hanya duduk-duduk di tempat jajanan, sambil ngobrol ngalor ngidul engak jelas. Tapi enggak tahu kenapa tadi malam obrolan kita sangat beda, saya sendiri cenderung kaku, dan kehilangan ide untuk ngomong apa. saya tidak tau pasti, mereka merasakan hal yang sama atau tidak dengan saya, yang pasti mereka juga tidak seperti biasanya yang bawel dan cenderung asal nyeplos kalau bicara. saya sendiri bingung, mungkin karena terlalu banyak hal penting yang mau dibicarakan sampai-sampai tidak bisa terucap satupun, dan malah kita ngobrol hal-hal yang sangat tidak penting sama sekali bagi kita yang akan berpisah. dan mungkin tadi malam adalah malam terakhir sebelum kita bertemu nanti dalam waktu yang lama.
dan salam hangat selalu diucapkan oleh seorang sahabat kecil yang tertinggal di negrinya, untuk sahabat baik yang selalu ada yaitu Farid dan Aziz di Negri yang jauh disana.


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Berlalu Begitu Cepat

Teh Dini Hari

Kuping Kiri