Mengenal Teologi Islam
Pengarang : Prof. DR.
Harun Nasution
Penerbit :
UI press 2012
Tebal buku :
XV+156 halaman
Teologi sebagaimana kita ketahui, membahas
tentang dasar-dasar agama. Setiap orang yang ingin mengetahui dasar dasar
agama, harus mempelajari teologi agama yang dianutnya. Islam adalah agama yang
dibahas dalam buku ini dari perspektif teologinya.
Pentingnya mempelajari teologi islam menurut
pandangan penulis buku ini yaitu pertama, sebagai pengetahuan untuk lebih
meyakinkan pendirian kita dengan agama yang kita anut sekarang ini. Apalagi
yang yang menganut pendidikan barat. Kedua, untuk memberi pandangan lain
tentang islam, yang sebelumnya sebagian dari kita mengenal islam hanya dari
sudut pandang fiqih. Fiqih hanya menggambarkan islam sebagai agama yang
membahas mengenai hukum seperti halal haram, sehingga mungkin timbul kesan bagi
sebagian orang bahwa islam adalah agama yang sempit. Padahal dalam islam bukan
hanya hal itu yang dibahas. Banyak aliran-aliran dalam islam yang berbeda
pandangan mengenai hakikat ketuhanan, mengenai muslim kafir dsb.
Mungkin diantara kita, sudah pernah mendengar
atau mengetahui aliran-aliran teologi islam, seperti khawarij, murji’ah, syiah,
mu’tazilah, dan masih banyak yang lainnya. Dalam buku ini akan di paparkan
sejarah aliran-aliran tersebut, ajaran dan perbandingannya.
Aliran teologi, timbul pertama kali akibat
kekacauan politik pada masa lalu ketika pengangkatan Ali bin abi thalib menjadi
khalifah pengganti khalifah sebelumnya utsman bin affan, yamg pada saat itu
terjadi pertentangan dari pihak muawiyah bin abi sufyan yang tidak setuju jika
ali yang menjadi khalifah, dan merasa
Ialah yang pantas menduduki jabatan itu.
Pertentangan itu tidak bisa diselesaikan, sampai
suatu saat terjadi Tahkim (arbitrase) untuk menyelesaikan masalah itu, yang
justru menimbulkan perpecahan di dalam golongan pengikut Ali, ada sebagian yang
setuju dan ada yang tidak. Yang tidak setuju beralasan bahwa yang berhak
menentukan itu hanyalah tuhan, dan
mereka menganggap semuanya yang mengikuti tahkim tersebut sebagai kafir
karna sudah melakukan dosa besar. maka timbullah aliran Khawarij. Sementara
yang setuju dengan Ali dan masih setia mengikutinya disebut aliran Syi’ah.
Selain dua aliran teologi tersebut, masih
banyak aliran-aliran teologi islam lainnya yang dibahas dalam buku ini. Seperti
Murjiah, yang tidak setuju dengan aliran khawarij yang menganggap bahwa yang
berdosa besar adalah kafir, semntara menurutnya yang berdosa besar tetap mukmin
dan masih punya harapan tuhan akan mengampuni dosanya itu. Sementara mu’tazilah
menengahi dari dua pandangan aliran tersebut yang menganggap bahwa orang yang
berdosa besar tidaklah mukmin atau kafir, maka timbulah istilah al manzilah bainal manzilatain, posisi
diantara dua posisi.
Selain
itu, juga ada yang bersifat liberal seperti Qodariyah, termasuk juga mu’tazilah.
yang bersifat tradisional seperti jabariyah, khawarij, as’ariyah. dan ada yang
menengahi yaitu almaturudiyah. Dan masih banyak lainnya.
Tidak hanya mengenai sejarah dan ajarannya
saja, buku ini juga memaparkan perbandingan antara aliran-aliran teologi islam
tersebut. Diantaaranya mengenai pemahamannya tentang kalam Allah, ada aliran
yang lebih dominan menggunakan Akalnya daripada menggunakan wahyu atau sabda
Nabi.
Maka dari itu, sebagai pengenalan, buku ini
sangat bagus, karna pembahasannya yang singkat padat tapi tidak mengurangi esensi pembasannya, dan
juga gampang dipahami yang membuatnya tidak jenuh untuk kita baca. Juga sangat cocok
untuk yang berkuliah di perguruan tinggi islam, apalagi fakultas Ushuluddin
yang notabene mempelajari studi dan dasar-dasar agama islam.
Komentar