Rindu

Saya rindu saat-saat seperti ini. Di mana keadaan yang mendesak dan menekan membuat diri ini menjadi semakin semangat untuk segera mencapai sesuatu yang dituju.

Tantangan memang membuat saya lebih ingin bergerak dan mengerjakan segala sesuatu. Layaknya tahun lalu, ketika saya diamanati menjadi ketua umum di salah satu organisasi mahasiswa, hari demi hari seakan berjalan begitu cepat, karena sepanjang waktu ada rentetan masalah demi masalah mendesak yang harus segera diselesaikan.

Saat-saat itu, jiwa ini terasa semakin tertantang, tidak apatis, dan produktif dengan segala capaian yang meskipun tidak seberapa.

Berbeda jauh ketika masalah-masalah tersebut hilang seiring dengan selesainya amanah yang saya emban. Beberapa kebiasaan baik yang dulu sering sekali dilakukan seperti bersosialisasi dengan orang-orang, rajin membaca buku, dan menyegerakan tugas-tugas yang ada, hilang seiring waktu.

Karena saya bukanlah termasuk orang yang mandiri, yang bisa membuat tantangan dan masalah sendiri. Saya butuh tekanan, tugas, dan butuh masalah mendesak untuk segera diselesaikan.

Tantangan dan masalah rasanya membuat saya lebih bersemangat. Sebaliknya, waktu senggang dan ketiadaan masalah membuat diri ini menjadi malas, apatis, dan tidak prodiktif.

Mungkin ini yang dimaksud oleh Tan Malaka sebagai proses "terbentur, terbentur, terbentur, terbentuk." tapi entahlah.

Saat ini, ada satu masalah yang membuat saya teringat akan saat-saat itu, ketika terus menerus ditekan oleh masalah. Hal ini sepertinya telah membangunkan jiwa ini yang seakan tertidur selama beberapa bulan terakhir ini.

Saya selalu berhusnudzon, bahwa ini mungkin cara Tuhan menyapa hambanya melalui masalah ini. Terimakasih Tuhan, Kamu Maha Kuasa, ada saja caraMu untuk menjadikan hamba ini menjadi lebih baik sesuai kehendakMu.
Terimakasih!

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Berlalu Begitu Cepat

Teh Dini Hari

Kuping Kiri