Dongeng hidup
5 sekawan #Episode:Wisata
Searah-1
Kubuka mata,
kubuka hati, kubuka baju (ah). Pagi itu saya bangun dari mimpi indah bertemu
dengan juara miss univers 2013 yang dari filipina itu, siapa sih namanya..? saya lupa. Pokoknya indah banget. Dari itu saya tersadar akan kebesaran Tuhan, yang
telah menciptakan makhluk seindah itu. Tapi keadaan berubah 180 derajat, karena
yang pertama kali terlihat oleh mata saya ketika bangun tidur yaitu abub yang hanya
memakai kaos oblong dan celana kolor. Aduh mbok ngeri.. pokoknya kontras banget
dengan mimpiku semalam.
Keadaan pagi
itu berbeda dengan semalam, kali ini ipin sudah ada di antara kita berdua.
Sahabat saya yang satu ini memang kegiatannya padat banget. Mulai suting iklan,
suting film, melkukan suting ke gawang, main suting-sutingan, angin suting
beliung. pokoknya yang berhubungan dengan suting semuanya Ia kerjakan. (lho kok
ngaco) aduh maaf, harap maklum ya. saya
baru bangun tidur. Ipin yang sebenarnya adalah pekerja keras, mandiri,
dan saya salut pada dia, karena ketika malam, disaat orang lain pada molor, ia
bekerja untuk memenuhi kebutuhannya dan mungkin untuk membiayai kuliahnya juga.
Tidak seperti saya yang hanya bisa menyusahkan, dan bisanya hanya menegadahkan
tangan ke orang tua. Benar-benar anak durhaka saya ini.
Dimuainya
pagi itu dengan obrolan ngalor ngidul tak bermanfaat. Yah sudah tau sendiri,
kita bertiga adalah orang paling tidak bermanfaat ketika ngobrol. Karena
pandangan saya definisi obrolan bermanfaat adalah jika bisa obrolan itu bisa
terjewantahkan menjadi kebaikan. Kalau kita hanya rekreasi obrolan belaka.
Tidak
segarnya udara pagi di Ibu kota menemani obrolan kita. Yah meskipun begitu,
kesegaran itu langsung kudapatkan ketika meminum beberapa seruput kopi panas.
Semuanya terasa segar, termasuk pikiran saya, otak saya jadi jernih, akal jadi
logis, pokoknya semua kesegaran pagi membuat batin saya tenag. Tapi saya tidak
tau ipin dan abub. Mungkin mereka harus menghisap batang rokok dulu supaya bisa
merasakan seperti apa yang kurasakan.
Dan benar saja meka mulai membakar batang
rokok yang mungkin menjadi suplemen kehidupan mereka. Tak apalah, setiap orang
itu berbeda-beda. Tapi perbedaan itulah yang harus diintegrasikan menjadi
sebuah kebaikan.
Mungkin pagi
ini, kami bertiga akan pulang ketempat kuliah kami tercinta di pinggiran
jakarta, meski begitu, itu tetap dunia kami, yaitu cilputat. Yah ciputat.. iya ciputat..
enggak percaya kalo kami kuliah di ciputat.. kalo gitu tanya saja sama mas
Anang, kalo saya sih YES. (lho??). enggak tau kenapa setan yang tempo hari
merasuki kami bertiga ketika di ciputat, sekarang sudah samapai di jakarta
tempat Ipin tinggal, saya enggak tau dia naik apa, hingga bisa samapai sini
yang pasti ketika datang Ia langsung melaksanakan tugas resminya yaitu merasuki
pikiran orang. Saat ini yang jadi korban pertamnaya yaitu ipin.
“kemonas
yuk” ajak ipin dengan pengaruh setan.
“Buset
ngapain pin?” kata abub
Saya juga
berkata pada ipin, tapi kata-katanya sama dengan yang dikatakan abub, dengan
intonasi yang sama dan dengan not dan nada yang sama seperti abub bicara.
“Yah ngapain
aja lah?” kata ipin “jadi kita mampir aja kesana. Itung-itung sambil wisata.
Kita pulang kan lewat monas.”
“Yah pin,
males banget…” jawab abub
Saya juga
menjawab, tapi jawabannya sama dengan yang dikatakan abub, dengan intonasi yang
sama dan dengan not dan nada yang sama seperti abub bicara.
Entah kenapa
setan yang merasuki pikiran ipin sangat pantang menyerah, dia sekarang memakai
jurusnya pak mario teguh untuk memotivasi kita agar mengikuti ajakannya. Dengan
quote-quote yang menggugah dengan kata-kata supernya, yang akhirnya membuat
kita tergugah dan termotivasi untuk mengikuti ajaknnya. Yah mau gimana lagi,
mungkin tuhan sudah mentakdirkan kami untuk melakukan wisata yang searah dengan
jalan pulang ini.
Segitu
termotvasinya, sampai-sampai saya pun tertarik untuk mengajak dua manusia yang
berada di belahan bumi berbeda, yaitu teman kami farid dan ajiz. Yasudah
kutepon saja:
“halo rid,
ini lo kan” saya memulai pembicaraan lewat telphon.
“maaf, pulsa
anda tidak cukup untuk melakukan panggilan ini” kata operator
Aduh saya
lupa kalo pulsa saya udah habis sejak setahun lalu. Yasudah kusuruh saja abub
untuk menelpon mereka. Kira-kira pembicaraan mereka begini.
“halo rid,
ini lo kan!” kata abub
“iya, ada
apa bub?” kayaknya farid jawab gitu.
“lo sama
ajiz mau pulang sekarang kan!”
“iya…..”
kayaknya farid jawab gitu.
“bareng yuk”
“Ayuuk”
kayaknya farid jawab gitu.
“tapi ipin ngajakin ke monas dulu”
“terserah…
kita mah ikut aja” kayaknya farid jawab gitu.
“oke, kita
tungguin dari monas ya!”
“sip..”
kayaknya farid jawab gitu.
CATATAN:
semua yang dikatakan farid ketika dialog di telfon tersebut hanya praduga, saya
Cuma menerka-nerka, karna abub yang nelfon. Jadi dia yang tau persis apa yang
dikatakan farid.
Akhirnya
setelah semuanya YES, semuanya tergantung mas Anang (lho??). kami bertiga
berangkat dengan halte dan jalur yang sama ketika berangkat. Tapi kali ini kita
berhenti di halte monas untuk wisata. Kita turun disitu, masuk area monas dan
kita Nunggu Farid dan ajiz.
TO BE
CONTINUED
Komentar